Just another WordPress.com site

LAST MEMORY ~memory one~


Jantungku berpacu seiring dengan adrenalinku yang memuncak. Dibawah derasnya hujan aku berlari. Tetesan air hujan seakan-akan seperti menusuk kulitku. Tak kurisaukan derasnya hujan disertai petir yang menggelegar. Sesekali aku menoleh kebelakang.Ada rasa takut yang sangat mencekam. Berkali-kali aku jatuh. Namun semua itu tak membuat lariku terhenti.

Aku pun tak mengerti mengapa aku harus terus berlari seperti ini. Apalagi dengan tubuh yang semakin melemah ini aku sangat kesulitan untuk melakukannya. Aku sama sekali tak mengingat arah dan  tujuanku berlari.Untuk apa? Bahkan aku sama sekali tak bisa mengingat kejadian apa yang telah terjadi sebelumnya. Yang aku ketahui saat ini adalah, aku sedang berlari dengan seseorang yang belum aku kenal untuk menghindari sesuatu. Sesuatu yang sangat berbahaya. Namun aku tak tahu persis sesuatu  apakah itu.

Sampai kapan? sampai kapan aku harus terus berlari seperti ini?. Kakiku sudah kaku. Tubuhku sudah lemas dan menggigil kedinginan. Napasku sudah sangat sesak. Dada ini terasa mau meledak rasanya. Seberapa inginnya aku berhenti, namun ku tak bisa melakukannya. Keinginan itu hilang dikalahkan oleh rasa takut yang sangat. Aku merasa tersiksa oleh keadaanku sekarang. Lebih baik aku  mati saja daripada harus disiksa pelan-pelan seperti ini. Tapi,tahu apa aku soal kematian? Aku yang masih kecil ini rasanya tak pantas untuk berfikir seperti itu.Lagipula aku sangat  pengecut untuk memikirkan  kematianku sendiri.

Tiba-tiba saja aku terhenti sejenak. Dibelakangku ada suara air yang terciprat keras seperti  kejatuhan sesuatu. Aku pun menoleh kebelakang dan melihat tubuh orang yang berlari bersamaku telah jatuh tersungkur. Sepertinya dia sudah letih kehabisan napas dan tenaga untuk terus berlari. Aku mau menghampirinya tapi…

” Jangan Yumi! Jangan kesini ! Cepat pergi ! selamatkan dirimu! ” teriak perempuan itu.

“Tapi…”

“Cepat pergi! Jangan pedulikan aku! Jangan sampai kau tertangkap dan cepat selamatkan dirimu! ”

Akhirnya aku terus berlari tanpa mempedulikan tubuh yang tergeletak tak berdaya di genangan air hujan. Aku semakin panik dan takut.  Yang kupikirkan hanya satu. Aku harus selamat dan jangan sampai aku tertangkap. Aku terus berlari tanpa menoleh kebelakang. Menyelamatkan diri. Sungguh tindakan pengecut. Dan dari kejauhan, terdengar suara letusan tembakan pistol  menggema di udara. Mendengar letusan itu, entah kenapa  dadaku terasa sakit. Jntungku berhenti berdegup seakan hidupku telah berakhir.  Air mata mengalir dari pelupuk mata. Tak bisa kubayangkan saat iitu tubuh perempuan  itu telah mati dengan  tubuh tertembus peluru. Entah kenapa aku merasa sangat kehilangan. Padahal aku sama sekali tak mengenal siapa perempuan itu. Entah kenapa…ada perasaan sedih yang begitu melekat dalam batinku.

Sekarang, apa yang harus aku lakukan? Apakah aku harus tetap seperti ini?berlari dan terus melarikan diri?. Aku sebatangkara dan kesepian. Tak ada artinya lagi aku untuk hidup. Aku sudah lelah. Aku terpeleset dan jatuh diatas jalan berbatu. Kakiku berdarah dan rasanya perih sekali. Seperih hatiku saat ini. Sekali lagi aku berpikir. Siapkah aku mati saat ini dan dengan cara seperti ini. Sejujurnya aku tak siap. Meskipun saat ini aku berpikir hidupku sudah tak berarti lagi tapi aku merasa kalau aku harus tetap hidup. Akhirnya aku berlari hingga sampailah aku didepan sebuah rumah  megah. Aku pun menerobos masuk dan berlindung disana.


Welcome to WordPress.com. After you read this, you should delete and write your own post, with a new title above. Or hit Add New on the left (of the admin dashboard) to start a fresh post.

Here are some suggestions for your first post.

  1. You can find new ideas for what to blog about by reading the Daily Post.
  2. Add PressThis to your browser. It creates a new blog post for you about any interesting  page you read on the web.
  3. Make some changes to this page, and then hit preview on the right. You can always preview any post or edit it before you share it to the world.